Prinsip Kerja Monitor

Sudah pada tahu monitor kan? Monitor adalah perangkat output yang paling sering digunakan jika kita ingin berintaraksi dengan mesin/komputer. Keberadaannya sangat nyata kita rasakan, baik itu saat melakukan pekerjaan menggunakan perangkat komputer, menonton TV, bahkan saat mengirim SMS melalui telepon genggam. Karena itu kita sebagai monitor perlu mengetahui sedikit tentang monitor, agar kita bisa nyaman dibuatnya.

Jika berbicara monitor, tentu kita mengenal yang namanya pixel dan resolusi. Resolusi itu merupakan suatu ukuran pada monitor yang ditentukan dari jumlah pixel pada layat monitor tersebut. Misalnya sebuah monitor memiliki resolusi 1024×846, nah angka-angka tersebut mewakili jumlah pixel yang dapat ditampilkan di layar. Apa sih pixel? Pixel adalah titik-titik kecil yang membentuk gambar yang ditampilkan dalam monitor, kependekan dari “picture elements”. Semakin tinggi resolusi monitor, detail gambar yang terlihat akan semakin detail.
Prinsip kerja monitor CRT (Cathode Ray Tube) adalah elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam.

Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.

Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.

Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya kita dapat nonton objek yang seolah-olah bergerak di layar televisi atawa monitor.

Tentunya dari awal terciptanya monitor hingga saat ini sudah sangat banyak perkembangannya. Karena ketika dahulu monitor pertama kali diciptakan tentunya tidak memiliki kualitas gambar sebaik sekarang, dikarenakan pixel yang dimiliki dahulu kala tidaklah seperti saat ini.

Sejumlah riset mengindikasikan bahwa ekspos berlebihan monitor pada mata dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan. Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar elektron pada tabung gambar monitor atau televisi tabung. Hal ini tentunya akan mejadi indikasi bahwa jika kita terlalu lama di depan monitor CRT akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.

Tetapi saat ini sudah ada teknologi baru yang siap menggantikan tabung gambar sebagai alat tampilan visual. Yaitu teknologi LCD (Liquid Crystal Display), yang memungkinkan perampingan dimensi dan pemangkasan bobot peranti display monitor. Selain itu, teknologi yang satu ini disebut-sebut akrab bagi kesehatan penggunanya.

Cara kerja monitor LCD tentunya berbeda dengan monitor CRT, karena dengan teknologi LCD kita tidak lagi menggunakan tabung gambar. Sehingga secara fisik monitor LCD akan lebih ramping daripada monitor CRT.

Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan Kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal cair. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan.

Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.

Kemudian setelah LCD ada teknologi baru selanjutnya yakni LED. LED adalah teknologi hebat berikutnya untuk layar monitor, yang memungkinkan hasil visual yang lebih baik daripada hasil visual yang sudah ada sebelumnya. LED diklaim adalah sumber pencahayaan yang stabil, akan menampilkan pencahayaan yang bebas kedip, sehingga ideal untuk tayangan jangka panjang juga akan meningkatkan kenyamanan untuk mata kita.

Disamping itu teknologi LED juga memungkinkan tampilan seketika pada saat monitor dihidupkan dan mampu menghemat daya lebih baik dibanding LCD.

Setiap teknologi baik itu yang baru maupun yang lama tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan monitor CRT dan LCD. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan masing-masing monitor.


Kelebihan Monitor CRT

* Warna lebih akurat dan tajam
* Resolusi monitor fleksibel
* Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis
* Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
* Harga lebih murah

Kekurangan monitor CRT

* Konsumsi listrik yang cukup besar
* Bergantung pada refreshrate
* Radiasi lebih besar
* Rentan distorsi, glare dan flicker
* Dimensi besar dan berat


Kelebihan monitor LCD

* Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi
* Tidak bergantung pada refreshrate
* User frendly
* Hemat listrik
* Ukuran yang ringkas, ringan serta lebih keren

Kekurangan monitor LCD

* Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
* Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
* Response time dan ghosting
* Warna kurang akurat.
* Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel

3. Monitor LED

LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya, emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus, Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau, harganya setengah lebih mahal dari monitor LCD.

LED menggunakan cahaya pancaran diode (light emitting diode) sebagai sumber cahaya televisi. LED menggunakan diode untuk membuat banyak vibrant dan image yang berwarna-warni. Warna hitam akan menajdi benar-benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna LED lebih realistic dibandingkan televisi LCD. Televisi LED memiliki kontras rasio 500,000:1, juga refresh rate yang tinggi.

sumber :
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/ch20s05.html
http://pusat-teknologi.blogspot.com/2010/11/perbedaan-monitor-crt-lcd-dan-led.html