Simbiosis Eksploitisme

Semua makhluk hidup memerlukan lingkungannya untuk melangsungkan hidup, termasuk manusia. Bahkan manusia merupakan makhluk hidup yang paling bergantung pada lingkungan. Kemampuan untuk berpikir yang dimiliki membuat manusia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Bukan hanya itu, manusia bahkan dapat menyesuaikan lingkungan dengan diri.

Seiring berkembangnya aktifitas hidup, semakin banyak masalah yang harus dipecahkan, semakin banyak pula alat atau instrumen yang diciptakan oleh manusia. Beberapa dari alat tersebut kemudian diproduksi secara masal untuk memenuhi sifat konsumtif manusia. Untuk membuatnya tentu dibutuhkan banyak bahan mentah, alamlah yang menyediakannya. Apa yang bagus diambil dari alam untuk memenuhi kehidupan manusia, dan ampasnya kemudian dikembalikan lagi ke alam. Hubungan seperti ini kemudian saya sebut sebagai simbiosis eksploitisme.

Kita sebagai manusia kadang merasa paling sempurna dan merasa paling berhak atas bumi ini. Kita dengan sombongnya menyebut makhluk hidup lain yang sifatnya menggangu sebagai parasit atau hama. Tanpa kita sadari sebenarnya kita adalah parasit bagi bumi, kitalah satu-satunya makhluk hidup yang dapat mengganggu bahkan menghancurkan keseimbangan alam. Tapi tidak ada salahnya jika kita ingin berubah sekarang, bumi tidak pernah menuntut banyak dari kita.

0 comments:

Post a Comment